PALEMBANG- Nasib Sriwijaya FC kian mengkhawatirkan di Liga 2 musim 2025/2026. Hingga pekan keempat, klub berjuluk Laskar Wong Kito itu masih tertahan di dasar klasemen dengan hanya mengantongi satu poin dari hasil satu kali imbang dan tiga kekalahan. Teranyar, Sriwijaya FC harus mengakui keunggulan PSMS Medan dengan skor menyakitkan pada laga yang digelar 4 Oktober lalu.
Meski sempat menahan imbang Persikad Depok 22 September lalu, hasil itu belum cukup untuk menjadi tolok ukur kebangkitan tim. Kini, Sriwijaya FC menghadapi tekanan besar jelang laga penting melawan PSPS Pekanbaru yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 10 Oktober mendatang di Stadion Kaharuddin Nasution.
Pelatih kepala Achmad Zulkifli, atau yang akrab disapa Coach Azul, kembali dihadapkan pada tantangan berat. Musim lalu, ia sukses menyelamatkan Persiraja Banda Aceh dari degradasi ke Liga 3. Kini, para pendukung Sriwijaya FC berharap tangan dinginnya bisa membawa Elang Andalas keluar dari ancaman zona degradasi.
"Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Sumsel dan para pendukung. Kami belum berhasil memberikan kemenangan untuk Sriwijaya FC, namun kami akan terus berjuang," ungkap Coach Azul, Minggu (5/10/2025).
Kondisi internal tim pun tak sepenuhnya ideal. Selain masih terkendala finansial, Sriwijaya FC belum memiliki pemain asing sesuai regulasi Liga 2, yang membuat komposisi skuad kalah saing dibanding tim-tim lain.
Meski berada di posisi buncit, Sriwijaya FC tetap punya peluang mencuri poin dalam laga tandang melawan PSPS Pekanbaru. Berdasarkan evaluasi pertandingan sebelumnya, lini serang Laskar Wong Kito menunjukkan potensi besar dengan telah mencetak total 7 gol dari empat laga, meski belum sekalipun meraih kemenangan.
Kabar baik juga datang dari lini depan, di mana penyerang andalan Jechson Felix Gu Tiwu dipastikan bisa turun membela Sriwijaya FC pada laga krusial tersebut. Kehadirannya diharapkan menambah daya gedor dan memberikan suntikan moral bagi rekan-rekannya di lapangan.
Sebagai salah satu klub legendaris dengan sejarah gemilang—termasuk predikat double winner pada era kejayaan—Sriwijaya FC kini tengah berjuang keras mempertahankan eksistensinya di pentas sepak bola nasional. Dukungan penuh dari suporter dan masyarakat Sumsel menjadi kunci agar semangat para pemain tetap terjaga di tengah situasi sulit.
Pertandingan melawan PSPS Pekanbaru menjadi titik balik yang harus dimaksimalkan. Kemenangan bukan hanya soal tiga poin, tetapi tentang menjaga marwah dan harga diri klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan.