PALEMBANG - Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi selaku suporter militan juga mendukung langkah manajemen Sriwijaya FC menonaktifkan coach Azul.
"Ada banyak kejanggalan 5 kali pertandingan Sriwijaya FC, 4 kali kalah, 1 kali seri. Bagi kami coach Azul indisipliner memboyong tim uji coba ke Lampung. Dari kondisi kita capek baru pulang dari Pekanbaru kok tiba-tiba berangkat," ungkap Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi dikutip dari Sripoku.com.
Qusoi menyayangkan coach Azul membawa tim Sriwijaya FC tanpa izin manajemen hingga viral berita Sriwijaya FC keok 3-0 pada momen launching Nusantara Lampung FC di Lapangan Pahoman, Minggu (12/10/2025) kemarin.
"Alibi dengan alasan mereka lagi launching. Tidak ada surat resmi dari Nusantara Lampung FC. Yang sangat aneh sekelas Sriwijaya FC kok kalah 3-0. Yang diturunkan adalah pemain lapis 2, lapis 3 dan pemain EPA Sriwijaya FC U20. Wajar kalah," kata Qusoi.
Qusoi berharap agar secepatnya Sriwijaya FC mengganti pelatih yang berkualitas agar selamat dari degradasi musim kompetisi Pegadaian Championship 2025/26.
"Karena apabila putaran pertama ini sudah kalah start, bisa bahaya. Informasi dari manajemen Sriwijaya FC yang masuk ke kami, ada 2 kandidat pelatih yang diusulkan. Yakni Budi Sudarsono dan Budiarjo Thalib (Budi Jo) yang pernah membawa Persik Kediri lolos ke Liga 1. Dan pernah melatih SFC masa covid," kata Qusoi.
Qusoi juga mendukung seperti usulan Singa Mania, coach Seto Nurdiantoro sebagai calon pengganti coach Azul nantinya.
Intinya Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi mendukung langkah manajemen Sriwijaya FC. Ia pun membongkar isu yang disebar buzzer yang menyebutkan bahwa SFC telat bayar gaji pemain, itu tidak terbukti.
Sekarang gaji pemain sangat lancar. Dan lebih hebat lagi manajemen Sriwijaya FC bisa mengontrak coach Azul dengan membayar gaji sepruh musim ini.
"Jadi bohong kalau dibilang Sriwijaya FC tidak peduli. Dan ada isu yang berbicara bahwa #David Out, Coach Azul Dipertahankan. Justru kalau David Out, SFC akan hancur lebur. Kami di sini tetap mendukung Wapres Sriwijaya FC Mohammad David untuk bertahan di SFC," kata Qusoi.
Harapan Ultras Palembang tidak muluk-muluk, agar Sriwijaya FC di musim kompetisi Pegadaian Championship 2025/26 ini bertahan di Liga 2.
"Kalau ngejar lolos Liga1 tidak mungkin karena kita sekarang tanpa pemain bintang, tanpa pemain asing. Berharap kedepan manajemen SFC memikirkan ada pemain asing berkualitas. Terkhusus dari sektor striker dan bek (pertahanan). Kalau kiper bagi kami waktu lawan PSPS Pekanbaru sangat bagus," ujar Qusoi.
Sementara Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi mengusulkan agar manajemen Sriwijaya FC melirik pelatih asal Sumsel, coach Salahudin yang pernah mengarsiteki klub Liga 1, Barito Putra.
"Kalau saya mengusulkan Salahuddin. Insya Allah kalau beliau kan putra lokal bakal berjuang mati-matian untuk klub Sumsel ini. Dia pernah klub Liga 1 Barito Putra," kata Qusoi.
PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) melalui Wapres Sriwijaya FC Mohammad David menyampaikan keputusan manajemen untuk menonaktifkan Achmad Zulkfili dari jabatan pelatih kepala Elang Andalas per tanggal 13 Oktober 2025.
Ketua Umum Askot PSSI Palembang Mohammad David ini memaparkan kronologis kesalahan fatal coach Azul yang dianggap indisipliner lantaran tidak patuh tanpa izin manajemen membawa tim lapis 2 dan lapis 3 Sriwijaya FC pada laga ujicoba ke Lampung.
"Tadi malam kita mendapatkan kabar ada laga ujicoba Sriwijaya FC melawan tim Nusantara Lampung FC. Saat itu dari manajemen tidak memberikan surat tugas ataupun mengizinkan tim Sriwijaya FC ini untuk datang ujicoba di launching lawan Nusantara," ungkap Wapres Sriwijaya FC Mohammad David, Senin (13/10/2025).
Menurutnya, pihak manajemen Sriwijaya FC mulai kecewa setelah viralnya kekalahan Laskar Wong Kito hasil ujicoba lawan Nusantara Lampung FC, yang mana coach Azul membawa pemain lapis 2 atau lapis 3 sehingga mengalami kekalahan 3-0.
"Melihat tidak disiplinnya coach Azul yang membawa para pemain tanpa izin, tidak adanya surat resmi dari pihak Nusantara Lampung FC maka kami kesepakatan dari manajemen hasil rapat tadi malam untuk sementara menonaktifkan coach Azul dalam menakhodai tim Sriwijaya FC mulai hari ini tanggal 13 Oktober 2025," tegas Wapres Sriwijaya FC Mohammad David.
Sementara coach Azul ketika dikonfirmasi menyatakan siap mematuhi keputusan dari manajemen Sriwijaya FC.
"Itu keputusan manajemen dan saya harus patuhi. Manajemen mungkin belum ada waktu utuk mengkonfirmasi ke saya," kata coach Azul.