Palembang Kulu Kilir
Palembang Kulu Kilir
Berita / Sumsel

Putus Asa Hadapi Anak Pecandu Narkoba, Ayah Asal OKI Sumsel Ngadu Dedi Mulyadi Minta Masukkan Putranya ke Barak TNI

Oleh admin · 30 May 2025 09:11
Putus Asa Hadapi Anak Pecandu Narkoba, Ayah Asal OKI Sumsel Ngadu Dedi Mulyadi Minta Masukkan Putranya ke Barak TNI
Putus Asa Hadapi Anak Pecandu Narkoba, Ayah Asal OKI Sumsel Ngadu Dedi Mulyadi Minta Masukkan Putranya ke Barak TNI

PALEMBANG- Sepasang suami istri asal Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, rela menempuh perjalanan darat selama 15 jam demi menyelamatkan anak mereka dari jeratan narkoba. 

Mereka mendatangi langsung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Rumah Dinas Gedung Pakuan, Bandung, untuk meminta anaknya dimasukkan ke barak militer binaan Pemprov Jabar.

Pasangan tersebut datang bersama putra mereka yang masih duduk di bangku kelas 10 SMK jurusan teknik perbengkelan. Sang anak diketahui telah kecanduan narkoba jenis sabu sejak kelas satu SMK.

“Karena lingkungan saya ini kurang sehat, Pak. Maaf ya Pak, Insya Allah bisa sembuh,” ucap sang ayah, BH, dengan nada lirih di hadapan Dedi Mulyadi, sebagaimana disampaikan dalam kanal YouTube resmi Kang Dedi Mulyadi Channel.

BH mengaku kedatangannya ke Bandung dilakukan dengan penuh kesadaran. Ia bahkan menyatakan siap menandatangani surat pernyataan tanggung jawab penuh jika anaknya kabur atau melakukan pelanggaran selama berada di barak.

Saat ditanya langsung oleh Dedi Mulyadi, remaja tersebut mengaku telah mengonsumsi sabu sejak kelas satu SMK. Uang yang digunakan untuk membeli barang haram tersebut didapat dari memanipulasi uang saku yang diberikan orang tuanya.

“Dikasih 25 ribu, tapi bohongin orang tua. Bilang buat tugas sekolah, minta tambahan 50 ribu,” ujar sang anak. Dalam sekali pemakaian, ia bisa menghabiskan hingga Rp100 ribu untuk membeli 1,5 gram sabu.

Meski sudah tidak mengonsumsi selama seminggu terakhir, ia mengaku masih rentan terpengaruh lingkungan. Ketika ditanya Dedi apakah siap tinggal di barak dan menjalani pelatihan, ia menyatakan setuju dan ingin sembuh.

Fakta lain yang mengejutkan, ibu dari remaja tersebut adalah seorang guru SD, dan kakaknya merupakan anggota TNI sekaligus ASN. Dedi Mulyadi pun sempat heran melihat latar belakang keluarga yang disiplin namun sang anak bisa terjerumus ke narkoba.

“Kakak kamu malah tentara dan ASN, kamu kok malah narkoba? Gimana ini?” tegur Dedi kepada sang anak.

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa program pelatihan karakter di barak militer adalah bagian dari upaya menyelamatkan generasi muda dari pengaruh buruk lingkungan dan narkoba. Ia menyebut bahwa program ini dilakukan secara sukarela, tanpa ada unsur paksaan.

“Saya menjalankan tugas juga dari presiden untuk menjaga anak-anak Indonesia dari korban narkoba,” kata Dedi.

Sebelumnya, sebanyak 273 pelajar telah dipulangkan setelah menjalani pelatihan karakter selama dua pekan di Dodik Bela Negara, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. 

Program ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diperuntukkan bagi remaja dengan perilaku bermasalah seperti tawuran, indisipliner, hingga penyalahgunaan narkoba.

Meski menuai apresiasi dari publik, kebijakan ini juga mendapat kritik dari sejumlah pihak termasuk anggota DPRD, yang mempertanyakan prioritas perhatian terhadap siswa di barak dibanding anak-anak panti asuhan.-

#Trending
Bagikan:

Berita Terkait