Selasa, 15 Juli 2025
LUBUKLINGGAU – Seorang anggota polisi dari Polres Lubuklinggau, Sumatera Selatan, berinisial Brigpol J, digerebek saat bersama istri seorang anggota TNI di sebuah vila kawasan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, pada Sabtu (5/7/2025).
Penggerebekan dilakukan langsung oleh suami sah wanita tersebut, yang merupakan anggota TNI aktif dan bekerja di wilayah Sumatera Selatan.
Saat kejadian, Brigpol J dan perempuan berinisial F yang merupakan pegawai bank milik pemerintah, diduga tengah berselingkuh.
Dalam video amatir yang viral di media sosial, keduanya tertangkap basah berada dalam satu kamar. F diduga dalam keadaan tanpa busana dan tengah mengenakan pakaian saat pintu dibuka, sementara Brigpol J telah berpakaian lengkap.
Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, membenarkan adanya penggerebekan tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa proses hukum diserahkan kepada Polres Lubuklinggau karena Brigpol J merupakan anggota di sana.
“Iya, memang ada. Tapi penanganannya di Lubuklinggau karena dia berdinas di sana. Kami hanya membantu pemeriksaan awal,” jelas AKP Sinar dikutip dari Sripoku.com.
Setelah diamankan di Mapolres Rejang Lebong, keduanya langsung diserahkan ke Polres Lubuklinggau untuk penanganan lebih lanjut.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Adithia Bagus Junadi, juga membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyatakan bahwa Brigpol J telah dinonaktifkan dari jabatannya dan saat ini tengah menjalani proses pemeriksaan internal.
“Anggota tersebut sudah kita proses secara internal dan dinonaktifkan. Proses pelanggaran kode etiknya sedang berjalan,” tegas AKBP Adithia kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).
Ia mengimbau seluruh anggotanya agar menjaga integritas dan menjauhi segala bentuk pelanggaran hukum maupun etika.
Sementara itu, identitas wanita berinisial F masih didalami lebih lanjut. Berdasarkan informasi awal, F adalah istri sah dari anggota TNI dan juga telah berumah tangga dengan seorang pria yang juga bekerja di bank milik negara.
Kasus ini menyita perhatian publik setelah video penggerebekannya tersebar luas di media sosial dan grup-grup percakapan instan.
Pihak kepolisian menyatakan akan menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku.
