PALEMBANG- Laga pamungkas putaran pertama Pegadaian Championship 2025/26 antara Sriwijaya FC dan Adhyaksa FC Banten berakhir dengan kekalahan 0-1 untuk Laskar Wong Kito.
Namun, bukan hanya hasil pertandingan yang jadi sorotan. Sebuah video berdurasi 1 menit 1 detik yang diunggah akun @palembangkulukilir tiba-tiba viral dan memantik terjadi di kalangan pecinta sepak bola Sriwijaya FC, klub kebanggaan Sumatera Selatan.
Dalam video tersebut, seorang fans Sriwijaya FC berbaju batik merah terlihat meluapkan kekecewaannya dari tribun barat Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Jumat (7/11/2025) sore.
Ia berdebat langsung dengan Wakil Presiden Klub, Mohammad David, yang mendekati pinggir lapangan. Kritik tajam dilontarkan soal janji-janji manajemen dan kinerja tim yang belum pernah menang hingga pekan ke-9.
"Aku tiap hari balek bagawe supayo nonton ini. Samo bae kito Pak, aku mengira kamu cakmano janji-janji kamu kemarin. Ini namonyo kritik," seru sang fans Sriwijaya FC batik merah dalam video dikutip dari Sripoku.com.
Namun tanggapan Mohammad David justru mengundang kontroversi. Ia menantang fans tersebut untuk datang ke kantor Askot PSSI Palembang jika ingin mengetahui kondisi internal klub Sriwijaya FC.
"Aku sudah tenago, materi siap untuk SFC. Kagek kau ketemu aku di kantor. Gek kujelaske galo ngapo kondisi SFC cak ini," jawab David.
Menanganggapi viralnya video tersebut, Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH angkat bicara mewakili tiga kelompok suporter resmi Sriwijaya FC.
Ia menyayangkan aksi fans Sriwijaya FC mengenakan batik merah yang dianggap tidak memahami kondisi klub dan memilih memviralkan momen emosional ketimbang berdiskusi langsung.
"Kami ini selalu datang ke kantor Askot PSSI Palembang. Kami mengkritik secara elegan, bukan memviralkan. Kalau memang dia ingin perubahan, silakan gantikan Pak David," tegas Qusoi.
Qusoi juga mengingatkan bahwa transfer pemain baru belum bisa dilakukan karena regulasi PT LIB yang baru membuka jendela transfer pada Januari 2026. Ia menilai video viralnya justru bisa merusak citra klub di mata sponsor.
"Dengan viralnya itu, SFC bisa rusak. Sponsor tambah takut. Padahal Pak David sudah berjanji akan merombak 60–80 persen pemain di putaran kedua," tambahnya.
Yang jelas, musim belum selesai. Sriwijaya FC masih punya peluang bangkit di putaran kedua. Tapi untuk itu, bukan hanya pemain dan manajemen yang harus solid. Pendukung pun harus satu suara, mendukung, dan menjaga marwah klub dengan cara yang bijak.
Qusoi menegaskan agar publik Jangan hanya mendengarkan 1-2 orang yang viral itu. 3 kelompok suporter tetap mendukung Wapres Sriwijaya FC Mohammad David.
"Ini juga musim belum kelar. Pak Wapres itu siap membuktikan diri di putaran kedua ini akan membuang sekitar 60 persen pemain lama. Bagaimana mau membuktikan sekarang. Transfer window saja belum dibuka. Sampai akhir musim, Bos David berjanji menjamin tidak degradasi," pungkasnya.