PALEMBANG- Di tengah keraguan publik dan ancaman eksodus pemain ke klub baru Sumsel United, Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Achmad Zulkifli atau yang akrab disapa Coach Azul, justru menyampaikan keyakinannya bahwa Sriwijaya FC akan tetap mampu bersaing, termasuk dalam memikat sponsor.
“Saya percaya, seiring berjalannya waktu dan keseriusan kami dalam membangun tim, sponsor akan datang dengan sendirinya,” ujar Coach Azul dikutip dari Sripoku.com, Senin (9/6/2025).
Pelatih yang sebelumnya menukangi Persipal FC Palu ini mengungkapkan bahwa konsep Sriwijaya FC_Reborn, dengan skuad, pelatih, serta visi dan target baru, menjadi modal penting untuk membangkitkan kembali kejayaan Laskar Wong Kito.
“Kalau kita bisa menunjukkan performa dan komitmen luar biasa di setiap sesi latihan dan pertandingan, saya yakin simpati masyarakat dan sponsor akan datang,” tambah pelatih berdarah Ambon-Betawi itu.
Sriwijaya FC saat ini tengah berbenah menyambut kompetisi Pegadaian Liga 2 musim 2025/2026, namun masih menghadapi tantangan serius soal pendanaan. Hingga awal Juni ini, belum ada sponsor baru dari Sumatera Selatan yang menyatakan komitmennya mendukung Sriwijaya FC secara resmi.
Situasi makin pelik setelah munculnya Sumsel United, klub yang dibentuk dari perubahan identitas Persikas Subang, dan kini dikelola oleh Wakil Gubernur Sumsel, H Cik Ujang, serta ditangani pelatih senior Nil Maizar.
Isu bahwa sejumlah pemain yang sudah menjalin kesepakatan lisan dengan Sriwijaya FC kini mulai berpaling ke Sumsel United turut memperkeruh atmosfer tim.
Direktur Olahraga PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM), Anggoro Prajesta, menyadari tantangan ini dan menyerukan dukungan dari stakeholder lokal.
“Kami masih sangat berharap sponsor lokal bisa ikut ambil bagian dalam perjalanan kebangkitan Sriwijaya FC,” ujar Anggoro.
Musim lalu, Sriwijaya FC hanya ditopang oleh lima sponsor, yakni NOX, Cimory, PT PUSRI, BUN, dan Bank Sumsel Babel. Bahkan beberapa di antaranya baru bergabung di akhir musim. Untuk menutup kebutuhan operasional, investor harus turun tangan langsung dengan dana pribadi.
Dengan konsep SFC_Reborn, manajemen ingin membangkitkan Sriwijaya FC dengan kombinasi pemain muda dan berpengalaman, serta pendekatan profesional di sisi pembinaan dan kompetisi.
Tak hanya membentuk tim utama, Sriwijaya FC juga serius membangun akademi melalui Elite Pro Academy (EPA) U-21, sebuah program pembinaan usia dini yang membutuhkan investasi besar.
“Kita sudah mulai mempersiapkan sejak dini, walau belum optimal. Tapi ini adalah bentuk keseriusan kami untuk menata masa depan,” tambah Anggoro.
Anggoro pun menyampaikan selamat kepada Sumsel United atas pengesahan identitas klub barunya dalam Kongres PSSI 2025 di Jakarta, dan menegaskan Sriwijaya FC siap bersaing sehat di lapangan.
“Dengan filosofi SFC_Reborn, kami optimis mampu kembali bersaing di papan atas. Sekarang tinggal bagaimana semua pihak mendukung,” pungkas Anggoro.
