PALEMBANG – Di balik kesibukan kota Palembang yang terus berkembang, nama Ratu Dewa mencuat sebagai sosok pemimpin yang tak hanya visioner di atas kertas, tetapi juga membumi dalam tindakan.
Dikutip dari Britabrita.com, sebagai Wali Kota Palembang ia dikenal luas sebagai figur yang aktif terjun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi warga dan memastikan pembangunan berjalan sesuai kebutuhan masyarakat.
Sebelum menjabat sebagai Wali Kota, Ratu Dewa telah meniti karier panjang di dunia birokrasi. Ia pernah menduduki sejumlah posisi penting, termasuk sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) dan Plt Wali Kota Palembang, di mana ia menunjukkan kapasitas manajerial dan kepemimpinan yang kuat.
Pengalaman panjang di pemerintahan membuatnya memahami sistem dari dalam mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan. Namun, ia sadar bahwa laporan di atas meja tidak cukup untuk menggambarkan realitas di lapangan.
Karena itu, ia menjadikan “turun langsung ke masyarakat” sebagai bagian utama dari pola kerjanya.
Setiap hari, Ratu Dewa menjalankan agenda blusukan ke berbagai wilayah di Palembang. Ia tidak hanya memantau kondisi infrastruktur seperti jalan, lampu penerangan, saluran air, dan taman kota, tetapi juga berdialog langsung dengan warga, pedagang kaki lima, serta pelaku UMKM.
“Dengan hadir langsung, saya bisa merasakan dan melihat persoalan yang dihadapi warga. Itu yang saya pegang sejak dulu: jangan jauh dari rakyat,” ujar Ratu Dewa dalam satu kesempatan.
Pendekatan ini membuatnya dikenal sebagai pemimpin yang responsif dan cepat tanggap. Ia tidak menunggu laporan menumpuk di meja, melainkan langsung turun untuk melihat dan menyelesaikan masalah di akar persoalan.
Salah satu fokus utama Ratu Dewa adalah menjadikan Palembang sebagai kota yang bersih, tertib, aman, dan rapi, tanpa meninggalkan identitas sejarahnya. Ia mendorong pengembangan paket wisata sejarah Palembang sebagai bagian dari strategi pemulihan ekonomi dan pelestarian budaya.
Ia percaya bahwa dengan menata kota secara menyeluruhbaik dari aspek pelayanan publik, kebersihan, infrastruktur, hingga promosi wisata—Palembang dapat tumbuh menjadi kota metropolitan yang tetap berakar pada nilai-nilai lokal.
Kegiatan turun ke lapangan bukanlah pencitraan sesaat. Ratu Dewa telah melakukannya sejak sebelum menjabat wali kota, dan terus berlanjut hingga kini. Ia dikenal luas sebagai figur yang tegas, konsisten, dan bersahaja.
Dedikasinya tidak hanya dibuktikan dengan kehadiran fisik di lapangan, tetapi juga lewat keputusan cepat dan kebijakan tepat yang dirancang berdasarkan hasil pengamatan langsung.
Ratu Dewa bukan hanya pemimpin di balik meja rapat. Ia hadir sebagai representasi pemimpin masa kini, yang dekat dengan rakyat, bekerja nyata, dan terus hadir di tengah masyarakat.
Dengan komitmen dan kerja nyata yang ditunjukkan setiap hari, Ratu Dewa membuktikan bahwa menjadi wali kota bukan sekadar jabatan, tetapi amanah besar untuk mewujudkan Palembang yang lebih baik untuk semua.