PALEMBANG – Setelah resmi kembali menyandang status sebagai bandara internasional, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang langsung menarik perhatian maskapai penerbangan. PT Indonesia AirAsia menjadi maskapai pertama yang mengajukan pembukaan rute internasional dari dan menuju Palembang.
“Kami telah mengajukan permohonan membuka rute Palembang–Kuala Lumpur dan sebaliknya,” ungkap Eddy Krismeidi Soemawilaga, Head of Indonesia Affairs and Policy PT Indonesia AirAsia, usai pertemuan dengan Gubernur Sumatera Selatan dikutip dari Sripoku.com.
Menurut Eddy, pihaknya menargetkan rute internasional ini bisa beroperasi pada September atau Oktober 2025, namun tidak menutup kemungkinan dimajukan jika proses perizinan berjalan lebih cepat.
“Rencananya kami ingin mulai tahun ini. Proses perizinan sudah kami ajukan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan instansi terkait. Mudah-mudahan semua berjalan lancar,” katanya.
Eddy menjelaskan, Kuala Lumpur dipilih sebagai rute internasional pertama AirAsia dari Palembang berdasarkan dua pertimbangan utama:
Kuala Lumpur merupakan HAP (Hak Angkut Penumpang) terbesar AirAsia secara internasional, dengan frekuensi penerbangan yang tinggi.
Malaysia menjadi salah satu penyumbang wisatawan asing terbesar ke Indonesia, khususnya dari Kuala Lumpur.
“Kita memanfaatkan dua hal itu yang menjadi landasan utama kenapa kita buka rute Palembang–Kuala Lumpur di awal ini,” jelas Eddy.
Sebelum pandemi, pada tahun 2019, AirAsia melayani sekitar 160 ribu penumpang per tahun untuk rute ini, dengan frekuensi satu penerbangan per hari.
Sementara itu, Executive General Manager Bandara SMB II Palembang, Iwan Winaya Mahdar, memastikan bahwa pihaknya telah siap menyambut kembali penerbangan internasional, menyusul keluarnya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26/2025.
“Kita sudah menyiapkan dari segi fasilitas, SDM, serta prosedur dan sudah berkolaborasi dengan SEQ yang akan mendukung operasional penerbangan internasional,” kata Iwan.
Saat ini, selain AirAsia, belum ada pengajuan formal dari maskapai lain. Namun, Iwan mengungkapkan bahwa Malindo Air juga sedang dalam proses perizinan.
“Mudah-mudahan bisa berjalan seperti sebelumnya dan menjadi alternatif bagi pengguna jasa bandara,” tambahnya.
Untuk diketahui, sebelum pandemi Covid-19, Bandara SMB II mencatat jumlah penumpang internasional mencapai 253.634 orang per tahun, yang menunjukkan potensi besar pasar penerbangan luar negeri dari Palembang.